Dengan bibir yang luka,
bagaimana harus menyebut,
kata-kata manis,
atau menegur dan menyapa,
teman dan kenalan,
yang tak pernah mengerti,
perit derita pengalaman.
Dan bila suara berdarah,
mulut dipenuhi kepedihan,
hanya mata dapat berbicara,
dan hati mentafsirkan,
erti dan makna --
penghidupan.
Cukuplah kiranya,
setiap kali bertemu,
menghulurkan tangan,
tetapi usahlah ditanya,
kenapa ada kegementaran,
dalam genggamannya.
#CreditWadiLetaSA
P/s : B e r s a b a r l a h.