Showing posts with label kembara kehidupan. Show all posts
Showing posts with label kembara kehidupan. Show all posts

Friday, February 2, 2024

Contentment.

 


True happiness, is the result of a number of factors and can only be achieved by striking a balance between the material and spiritual aspects of life. If we overlook the spiritual aspect of life, it will result in the illness of the soul, which is a common spiritual disease. The cure is quite to believe in Allah Almighty and to accept the faith that He has approved for mankind. This spiritual disease, if left untreated, will result in disastrous consequences.

The Prophet ﷺsaid: “There is no Muslim servant who says in the morning and the evening three times: I am content with Allah as my Lord, with Islam as my religion and with Muhammad ﷺ as my Prophet, except that it will be a right upon Allah to make him content on the Day of Judgment.” (Ahmad (18967)

True happiness is ultimately aimed to bless the individual a blissful life in the Hereafter. This is the noble cause that drives a Muslim to strive to become better.

Allah, the Exalted says: “And as for those who were [destined to be] prosperous, they will be in Paradise, abiding therein as long as the heavens and the earth endure, except what your Lord should will – a bestowal uninterrupted.” (11:108)

A believer does not believe in gathering as much wealth as he can in this life, for the Prophet (SAW) said, “This world is the prison of the believer and the paradise of the non-believer.”(Sahih Muslim 2956)

A believer who is aware of the bounties and blessings bestowed by Allah upon him and gratefully conscious that his very existence, body, spirit, intellects and faculties are gifted to him out of generosity, is moved to celebrate his Creator’s praises and be grateful to Him. Such a believer attains the satisfaction, blessedness, and inward pleasure, which is beyond description.


🦋


(soulful.diariess)




p/s : keep flying



Friday, September 9, 2022

Dewasa.

 

--


Menjadi dewasa itu boleh dikata tentang menerima dan berdamai dengan keadaan yang ada. Kerana di hadapan, kita akan didatangkan dengan banyak hal yang tidak menyenangkan. Mahu kembali ke masa lalu, tidak mungkin kan?

Mahu kesal, kecewa dan marah?

Itu juga hanya membuat perasaan jadi penat. Beberapa hal memang akan hancur berantakan dengan ekspektasi yang diinginkan.

Jadi ia sebenarnya adalah perihal mengikhlaskan, walaupun tidak mudah menerima hal yang tidak menyenangkan dengan hati yang lapang. Jangan terlalu sering menyalahkan diri sendiri. Maafkan kalau nyatanya banyak kegagalan yang dilakukan. Maafkan juga kalau keadaannya membawa kita ke ekspektasi yang belum boleh diwujudkan.


Kadang kita lupa, kita suka memaksa diri kita sendiri untuk sesuatu yang belum pasti.


Nikmati prosesnya 🌾








P /s : Bukan tentang biadap tetapi hormat, boleh?






Monday, April 4, 2022

Bibir Yang Luka.

 

Dengan bibir yang luka,

bagaimana harus menyebut,

kata-kata manis,

atau menegur dan menyapa,

teman dan kenalan,

yang tak pernah mengerti,

perit derita pengalaman.


Dan bila suara berdarah,

mulut dipenuhi kepedihan,

hanya mata dapat berbicara,

dan hati mentafsirkan,

erti dan makna --

penghidupan.


Cukuplah kiranya,

setiap kali bertemu,

menghulurkan tangan,

tetapi usahlah ditanya,

kenapa ada kegementaran,

dalam genggamannya.


#CreditWadiLetaSA





P/s : B e r s a b a r l a h.


Thursday, March 3, 2022

Faith.


Having faith in Allah does not give you some form of immunity towards the problems and challenges of this life.

You can have faith in Allah and still feel sad, hurt, heartbroken and depressed. The thing about faith it is meant to restore hope within you and to remind you that there will be a better tomorrow, but as humans, Allah has created us with complex emotions and we were meant to feel them and yes, that includes feeling sad too.

The point of having faith is not to have problems or remain unfazed by them, it is to know that even in the depths of the darkness you are facing, you are never alone and Allah is always there with you. Your faith is not directly proportional to your emotions, feel them, validate them but know in your heart that better days will come, insyaAllah and you will get through this and there is light at the end of this tunnel, hold on a little more, and just a little more remains.

Salaah, du'a and the Quran are life vests to keep us afloat when we are drowning. It does not mean we won't be thrust in an ocean. It does not mean we won't sometimes feel like we can't breathe and like we are being dragged under.

But,

even when facing the highest wave, even if at times we are swallowing water and gasping for air, it is knowing we have some-One Who will bring us back and keepus afloat and help us get back to the safety of the land again.

And know that despite the negative ways others may make you feel, Allah is the One to Whom you can be vulnerable. Where we can shatter, where we can show every insecurity and know that we are still worthy.

The prophets (PBUH), has shown us that even when others do not understand, even though with your amount of worship, the struggles of life are incredibly overwhelming.

With Allah, you always have a safe place.



"Mental illness is a special trial, no bruises, no evidence. Just a silent battle that Allah has hidden from the world."






P / s: Hasbunallah Wa Ni'mal Wakeel



Wednesday, February 2, 2022

Hipokrit.

 

---


Begitu mudah lisan mengaku sayang, namun sikap sering hadirkan luka. Mungkin hati tulus memberikan cinta namun perilaku tidak enak dirasa. Berukhuwah itu berlandaskan cinta kerana Allah semata. Lantas bila benar-benar cinta mampukah diri berbuat yang sesuai dengan ajaranNya?

Bertutur santun kala bersapaan. Menebar senyum kala berpapasan. Berbincang penuh kelembutan. Dan raut wajah nampak cerah memesonakan.

Jangan pernah sengaja bersikap tidak sopan. Jangan pernah serta merta berbahasa yang mengandung kebencian. Apalagi menampakkan raut wajah penuh permusuhan.


--


Apa yang mau dicari, ketika keburukan cermin hati terbaca teman kita? Atau kita bangga dengan hawa nafsu yang sudah mendominasi hati kita? Amarah yang penuh kesumat telah mengikis kesucian jiwa. Padahal bersaudara dengan orang beriman sangat banyak kemanfaatan. Menjaga kita dari kesesatan, menjadi jalan menuju keselamatan, dan di akhirat berhimpun dalam syurga yang penuh keindahan,


Nasihat indah seorang ulama, Yahya bin Mu'adz Ar Razi berkata,

"Hendaknya kamu mempunyai tiga sikap terhadap sesama mukmin; Jika kamu belum mampu memberinya manfaat, maka janganlah kau beri kesusahan. Jika kamu belum mampu membuatnya gembira, janganlah kamu buat sedih. Dan jika kamu belum boleh memujinya, maka janganlah kamu mencela."


-


Mudah.

Indah.

InsyaAllah penuh berkah.

Bila kita menjaga ukhuwah dengan akhlakul karimah.


🌷




P/s : Ya hayyu ya qayyum, birahmatika astaghis.



Friday, January 1, 2021

Ya Rabb, aku futur tanpa cintamu.

 

Nak tahu cinta Allah bagaimana?

Saat kita jatuh dalam dosa, Allah ketuk pintu hati kita untuk berubah dengan pelbagai cara. Cuma kita yang akan menentukan samada kita mahu berubah ataupun tidak. "Wahai Tuhanku, janganlah engkau pesongkan hati aku sesudah engkau berikan petunjuk (hidayah) kepadaku."

 ---

Banyak manapun dosa kita ;

kita tak solat lima waktu,

tak berpuasa dibulan ramadhan,

tak menutup aurat dengan sempurna,

hatta dosa kita menggunung tinggi sekalipun,

berlarilah semula kepada Allah. 

--

Kerana Allah yang datangkan ujian dalam hidup kita.

Maka, selayaknya Allah jualah tempat untuk kita meminta pertolongan. Luahkan segalanya hanya pada yang pemberi ujian iaitu Allah. Kerana itu adalah tanda kekuatan dan kebergantungan kita kepada Allah. Yakinlah itu Allah Maha Mendengar. Benar-benar Maha Mendengar. Sungguh tiada sebaik-baik pendengar yang setia melainkan hanya Allah yang Mengetahui akan segala isi hati.

Berulang kali Allah bagitahu dalam Al-Quran,


"Bahawa tiap kesukaran itu disertai kemudahan."


Dan Allah siap bagitahu bila kita mahu berharap, cukuplah kita hanya berharap kepada Allah. Datangi Allah dalam apa jua cara. Meskipun kamu sampai harus merangkak di padang pasir demi untuk mendekati redha dan cinta Allah, lakukanlah.

--



Dan janganlah mencari Allah hanya bila kita perlu sesuatu daripada Allah.


---








p/s : Peninggggg :(



Tuesday, November 27, 2018

Tempat kerja.



--

Ustaz Pahrol pernah kata,


"Tempat kerja tempat yang lama kita berada. Jika balik rumah, kita balik dan tidur. Di tempat kerja kita jumpa dan berurusan dengan orang. Jika kita tidak bahagia di tempat kerja maka kita tidak bahagia."


---

Nasihat Dr Fadilah Kamsah kepada mereka yang mahu berhenti kerja sebab tak boleh kerja dengan orang, sebab rasa tak dihargai, sebab kawan-kawan tak ngam dengan kita,

"Betulkan diri kita dahulu. Betulkan niat kita. Doakan semoga orang-orang yang tiada hubungan baik dengan kita akan menjadi baik dengan kita, doakan untuk bos supaya bos sayang kita, doakan untuk company semoga company sukses."


--


Sebenarnya senang kita nak rasa disayangi ditempat kerja. Sangat mudah nak dihormati, dipercayai dan rasa tenang ditempat kerja.

  • Tanamkan niat kerja kerana Allah. Pasti Allah bantu niat kita yang lain seperti nak bantu keluarga, nak bayar hutang dsb..
  • Buat baik dengan semua orang, dengan kawan-kawan sekerja, dengan pembantu, dengan pelanggan, dengan pelawat dsb..
  • Jangan mengadu domba. Nampak kesalahan orang, mudah adu pada bos dan jadi bahan umpatan dengan kawan-kawan. Jangan mulakan! Ini virus, pembunuh senyap ditempat kerja.
  • Berlapang dada dengan apa jua yang dihadapi ditempat kerja. Tenang akan selalu menang :)
  • Sentiasa ucap terima kasih pada bos dan kawan-kawan.
  • Mohon maaf jika bersalah. Jangan ego.
  • Senyum, usah mudah sangat berubah muka (Ini cabaran jugak bagi aku, dushh ==')


---


Tempat kerja adalah rumah kedua kita. Tempat kita mencari rezeki. Jika ditempat kerja kita bermain dengan perasaan; kita tidak suka dengan rakan sekerja, kita membenci, bagaimana doa kita mahu dimakbul Allah?







-



"Sebaik-baik manusia adalah yang memberi manfaat pada yang lain."

Semoga kita mampu.
Allah ease.













P/s : Penat tapi seronok :)




Monday, October 15, 2018

Agama.


--

Orang tua-tua dulu selalu pesan kepada anak mereka yang akan merantau jauh dengan mereka,


"Solat kamu jangan sesekali tinggal tau"

-

Bila difahami betul-betul, pesanan itu membawa seribu makna. Dalam tempoh pembesaran kita, setiap ibubapa mempunyai tanggungjawab untuk mendidik bab agama kepada anak masing-masing. Setiap ibubapa tahu anak dia setakat mana. Sebab tu kadang-kadang, jangan marah mak ayah kita kalau tidak diizinkan untuk merantau. Sebab mereka tahu jikalau kita jauh dengan mereka, agama kita akan tergadai. Sebab apa? Solat kita pun cincai-cincai, disuruh solat pun sempat lagi membalas whatsapp.

-

Sebab itu apabila ibubapa yang betul-betul mendidik anak mereka dengan agama, mereka akan berasa senang hati untuk melepaskan anak mereka merantau di negeri orang. Kerana mereka tahu, didikan agama sudah diberi. Yang tinggal hanyalah diri sendiri untuk membawa diri di negeri orang.


---


Sahabat sekalian, ketahuilah. Kemana sahaja kamu melangkah, agama itu jangan sesekali kamu tinggal. Amalkan betul-betul didikan agama yang telah diberi supaya tidak terlalai dengan permainan dunia. Uruslah dunia ini dengan agama. Tuntutlah ilmu agama walau di mana kamu berada.


--


Moga-moga Allah permudahkan urusan kita semua 💕











p/s : Lagi tinggi harapan, lagi besar kekecewaan.






Tuesday, September 11, 2018

Muharram 1440H.



Tahun baru islam.
Moga makin bertambah amal dan bekal.
Bekal menuju sana.


--

Maafkan semua.

Benar semua orang buat salah. Dan semua orang juga berhak berubah. Semua orang berhak untuk dicintai Allah.

Hari esok masih ada, tapi belum pasti tetapi belum pasti untuk kita. Sama ada berpeluang atau tidak untuk bernafas keesokan harinya dan melihat senyuman dunia.

Alangkah baiknya jika lafaz dan fikiran kita adalah taubat, muhasabah serta perbanyakkan doa, moga kita sentiasa hidup dan mati dalam husnul khotimah ; pengakhiran hidup baik-baik saja.

Bukankah itu yang selalu menjadi harapan kita?

Moga kehadiran bulan baru dalam takwim hijriah ini menjadikan kita hamba yang lebih baik dan bertaqwa.

---


Jadi baik jangan tunggu usia tua kerana mati juga bisa datang saat kita masih muda.



Moga Tuhan selalu sayang 🍁






 credit #notapencarituhan #elheejrah

 

Sunday, December 31, 2017

Akhir 2017.

  


Terima kasih untuk semua kenangan.
Terima kasih untuk setiap jatuh bangkit,
luka berdarah, ribut banjir
yang mendatang.

Sungguh,
banyak yang aku belajar.
Terlalu banyak.


---


Yang pergi --
terima kasih mewarnai kisah ini.

Yang baru kemari --
moga terus melakar memori.

Yang tak lokek disisi --
tetaplah temani hingga nafas terhenti.



Jangan pernah menyesal dengan apa yang terjadi.
Demi Tuhan,
manisnya kan menjengah nanti.

InsyaAllah.


Hidup mana yang tidak pahit, sulit.
Namun itulah rencahnya.
Buat kita merasa si namanya bahagia.





Sesekali menangislah.
Usah ditahan segala pedih.
Kita masih sebatas manusia.
Yang ada jiwa dan rasa.
Namun tetaplah terus berjuang.



Bukan untuk sesiapa, tetapi buat Tuhanmu cuma.


-----



Terima kasih untuk segala.









credit #perempuanmatahari



Friday, June 30, 2017

Luka.





I think what hurts the most is
when you give your all to someone.
Through thick and thin,
you are there for them,
you stick with them,
no matter what.

--
Then one day they just give up.
They won't even fight for you.

--
The one thing you would never have done,
they did with no hesitation. 









p/s : Semoga kesusahan bisa mengajar erti terus asa.





Thursday, March 23, 2017

Wishes.





One year older, one year wiser

---


Semoga dipermudahkan jalan rezeki.
Semoga dikurniakan umur yang diberkati.
Semoga tidak menyakiti dan disakiti.
Semoga dicukupkan kesempatan berbakti untuk ibubapa.


-


SELAMAT HARI LAHIR


"You can't calm the storm, so stop trying.
What you can do is calm yourself, the storm will pass"












p/s :dirgahayu.